ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Dosen : Ivan Arifandi
Oleh : Ingri Marta Yondra
NPM : 54413418
Kelas : 1IA11
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2014
Kata Pengantar
Puji
dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Manusia Dan Cinta Kasih” yang merupakan salah satu tugas
terstruktur Ilmu Budaya Dasar pada semester dua.
Dalam
menyelesaikan makalah ini, Penulis telah mendapat bantuan dan masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Ivan Arifandi selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan
Penulis dalam penulisan makalah makin
bertambah.
2. Pihak-Pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu
persatu yang telah turut membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demikian telah memberikan manfaat bagi Penulis. Akhir kata Penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun
akan Penulis terima dengan senang hati.
Penulis
Daftar Isi
Bab I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bab II
PEMBAHASAN
Arti Cinta Kasih
Kaaih Sayang
Kemesraan
Pembagian Cinta
Hubungan Cinta Kasih Dan
Manusia Dengan Ilmu Budaya Dasar
Bab III
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam diri setiap manusia terdapat dua sumber kekuatan
yang menggerakkannya untuk berbuat atau bertingkah laku. Termasuk untuk
mencintai atau dicintai. Dua sumber kekuatan itu adalah akal dan budi di satu
pihak, dan nafsu dipihak lain. Jadi, perasaan cinta dapat dipengaruhi oleh dua
sumber, yaitu perasaan cinta yang digerakkan oleh akal budi dan perasaan cinta
yang digerakkan oleh nafsu. Yang pertama disebut cinta tanpa pamrih atau cinta
sejati, sedangkan yang kedua disebut cinta nafsu atau cinta pamrih. Cinta kasih
atau cinta sejati adalah rasa cinta yang tulus dan tidak memerlukan atau
menuntut balas.
Cinta adalah sikap, sesuatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju sesuatu objek cinta. Jika seseorang pribadi hanya mencintai satu pribadi lain dan acuh tak acuh terhadap sesamanya yang lain, cintanya bukanlah cinta, tetapi ikatan simbolik atau egoisme yang diperluas.
Cinta adalah sikap, sesuatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju sesuatu objek cinta. Jika seseorang pribadi hanya mencintai satu pribadi lain dan acuh tak acuh terhadap sesamanya yang lain, cintanya bukanlah cinta, tetapi ikatan simbolik atau egoisme yang diperluas.
BAB II
PEMBAHASAN
- ARTI CINTA KASIH
Menurut
kamus umum Bahasa Indonesia karya WJS. Porwadarminta, Cinta kasih adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atu sangat tertarik hatinya. Sedangkan rasa kasih artinya perasaan sayang atu
cinta kepada atu mengaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan.
Cinta
dapat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya
sehingga manusia menyembah Tuhan dengan iklas, mengikuti perintah-Nya, dan
berpegang teguh pada syriat-Nya.
Dalam
bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, terutama cinta itu memberi
bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang terpenting dalam memberi yang bersifat manusiawi bukan materi.
Cinta selalu menyatakan unsur-unsur seperti pengasuhan, tanggung jawab, perhatian
dan pengenalan.
Sedangkan
pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono.
Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur keterikaatn, keintiman, dan
kemesraan. Keterikatan itu sendiri ialah suatu perasaan untuk terus bersama dia,
segala prioritas untuk dia. Sedangkan keintiman ialah adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan
dia.sudah tidak ada jarak lagi. Dan kemesraan ialah adanya rasa ingin membelai
atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar yang menunjukkan segitiga cinta.
Selain perngertian
yang dikemukan oleh Sarlito, lain halnya cinta yang dikemukan oleh Dr, Abdullah
Nasih Ulwan, dalam bukunya manjemen cinta, cinta adalah perasaan jiwa yang
bergejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan
penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni,
yang tak dapat pisah dengan kehidupan. Didalam kitab suci Alqur’an, ditemui
adanya fenomena cinta yang bersembunyai di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki
tiga tingkatan yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Tingkatancinta tersebut
adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-taubah ayat 24 yang artinya :
Katakanlah: jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri saudaramu, harta kekayaan yang kamu
usahakan,perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya
dan berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk pada orang-orang fisik.
Cinta tingkat
tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasullah dan berjihad di jalanAllah. Cinta
tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, saudara-saudara, istri/suami,
dan kerabat. Cinta tinggkat terendah adalah cinta yang mengutamakan cinta
keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.
2. KASIH SAYANG
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.
Poerwadarminta, kasih sayang diartikan perasaan cinta atau perasaan suka kepada
seseorang.Ada bermacam bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai dengan kondisi
penyayang atau disayangi.Dalam kasih sayang masing-masing pihak dituntut untuk
memiliki tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling mempercaya, saling
pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh.
Kata kasih dan sayang itu
mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia
perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus
memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika
hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan
selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di
dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan
sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang
laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini
bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu
ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat
yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri
sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih
dan disayanginya.
3.
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra
yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan
keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan
merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan,
keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan
umur, yaitu:
•
Kemesraan
dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu
dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
•
Kemesraan
dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun
bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
•
Kemesraan
Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya.
Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
4. PEMBAGIAN CINTA
a. Cinta kepada Allah
Mencintai Allah bukan sebatas ibadah
vertikal saja (mahdhah), tapi lebih dari itu ia meliputi segala hal termasuk
muamalah . Keseimbangan antara hablun minallah dan hablun minannas ini pernah
di tekankan oleh Nabi Saw. dalam sebuah hadits “Aku tidak menjadikan Ibrahim
sebagai kekasih (khalil), melainkan karena ia memberi makan fakir miskin dan
shalat ketika orang-orang terlelap tidur”. Jadi cinta kepada Allah pun bisa
diterjemahkan ke dalam cinta kemanusiaan yang lebih konkrit, misalnya bersikap
dermawan dan memberi makan fakir miskin.
Sikap dermawan inilah yang dalam
sejarah telah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib, dan
sebagainya. Bahkan karena cintanya yang besar kepada Allah mereka memberikan
sebagian besar hartanya dan hanya menyisakan sedikit saja untuk dirinya. Dalam
hal ini Rasulullah Saw. pernah bersabda ketika ditanya sahabatnya tentang
kekasih Allah (waliyullah). Jawab beliau: “Mereka adalah kaum yang saling
mencintai karena Allah, dengan ruh Allah, bukan atas dasar pertalian kerluarga
antara sesama mereka dan tidak pula karena harta yang mereka saling beri.”
Menurut Nurcholish Madjid, yang di tekankan dalam sabda Nabi tersebut adalah
perasaan cinta kasih antar sesama atas dasar ketulusan, semata-mata untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt.
b.
Cinta Kepada Orang Tua
Anak merupakan buah alami atas dasar cinta ibu dan
ayah,status sebagai ayah dan ibu adalah status mulia yang penuh dengan
makna,cinta ibu kepada anaknya tak akan dapat terhitung. Ibu susah payah
mengandung dan merawat kita sedangkan kita sebagai anak tidak mampu
membalasnya.Cinta ayah kepada anaknya menjaga keluarganya memberinya nafkah
dengan bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya.Sungguh cinta orang tualah yang sangat berarti dalam hidup ini
cinta orang tua kepada anaknya tidak dapat di ragukan lagi.
Dalam sebuah ayat Al-Qur’an allah berfirman yang artinya:
” Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun,bersyukurlah kepada-Ku Dan kepada kedua orang ibu
dan bapakmu hanya kepada –Kulah kembalimu .”(Q.S Lukman:31-14).
c. Cinta terhadap Suami/Istri
Kehidupan suami-isteri hendaklah dibina dengan
kecintaan dan ketulusan. Al-Qur’an menghendaki cinta yang tulus, bukan cinta
yang semu cinta yang di damba adalah cinta yang akar-akarnya menghujam ke dalam
tanah. Sebuah keluarga yang diliputi sifat-sifat seperti ini, niscaya akan
dinaungi keridhaan Allah SWT . Manusia manapun hendaknya menjadikan rumah
tangga Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fathimah as sebagi panutan
yang ideal. Karena tidak terbantahkan lagi, rumah tangga kedua manusia suci ini
senantiasa dekat dengan rahmat Allah SWT. Kehidupan suami isteri harus menjadi
dua sahabat karib yang saling berbagi manis pahitnya kehidupan, serta
selalu menyelesaikan setiap problema kehidupan dengan tangan dingin.
d. Cinta terhadap Saudara
Sebagaimana yang telah kita ketahui saudara perempuan
ataupun saudara laki-laki kita, lebih dekat terhadap kita, dari pada orang
lain, setelah orang tua kita. Maka jika kita ingin membahagiakan kedua orang
tua kita, bersikap sopan dan sayangilah mereka.
e. Cinta Erotis
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna
dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis,
untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta
kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila
penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa
pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis,
apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa
seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara
dua manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi
kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.
f. Cinta terhadap Diri Sendiri
Kasih sesungguhnya adalah sebuah tindakan yang selalu
dimulai dengan mengasihi diri sendiri. Bahkan, mengasihi diri sendiri
sesungguhnya adalah dasar untuk mengasihi orang lain. Kesalahan terbesar dalam
memahami kasih adalah asumsi bahwa mencintai diri sendiri itu tidak penting.
Bahwa mencintai diri sendiri adalah sebuah bentuk keegoisan. Dan bahwa kita
harus mencintai orang lain di atas diri kita sendiri. Konsep ini sering
dianggap sebagai konsep yang indah dan mulia. Namun, saya ingin mengatakan bahwa
konsep ini keliru dan bahkan akan menyulitkan tindakan kasih itu sendiri. Bukan
hanya itu, konsep ini justru bertentangan dengan hukum alam mengenai kasih.
Ada
tiga tingkat cinta :
·
Pertama, cinta
atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai
kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang
diinginkannya itu biasanya berujud materi.
·
Kedua, cinta
atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya
dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya.
Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara
sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih
memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang
ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut.
Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang
dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
·
Ketiga, cinta
atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati.
Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih),
adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang
dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa
yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian
adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang
dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
5. HUBUNGAN CINTA
KASIH DAN MANUSIA DENGAN IBD
Manusia diharapkan menghasilkan kebudayaan yang
bermanfaat untuk kemaslahatan atau kebaikan umat manusia. Dalam menciptakan
kebudayaan ini diperlukan landasan cinta agar hasilnya benar-benar untuk
kemaslahatan namun cinta disisni cinta yang berpusat pada Allah.Karya yang
dilandasi cinta kasih yang benar akan lebih baik dari pada yang tidak
menggunakan cinta. Cinta hanya untuk menggapai ke Ridho-an Allah.
BAB III
PENUTUP
Manusia dan
cinta kasih merupakan rasa suka terhadap sesama manusia, maupun makhluk hidup
lainnya karna jika merawat, memelihara makhluk hidup maupun mencintai sesama
manusia tidak dengan cinta dan kasih sayang maka tidak akan berlangsung lama
dalam artian kebersamaan nya, Tidak ada manusia yang tidak memiliki rasa cinta
kasih. Cinta kasih memiliki tiga tingkat cinta dan mamiliki berbagai bentuk
cinta.
Demikianlah wujud cinta terhadap
sesama manusia yang harus kita tumbuhkan dalam hati nurani. Cinta kasih atau
cinta sejati adalah cinta kemanusiaan yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk
sanubari setiap manusia, bukan dorongan suatu kepentingan melainkan atas dasar
kesadaran.
Cinta kasih meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku
bangsa, warna kulit, agama, dan sebagainya dan tidak mengenal batas waktu. Cinta
kasih tidak mengenal iri, cemburu, persaingan dan sebagainya. Yang ada adalah
perasaan yang sama dengan perasaan yang ada pada orang yang dicintai, mengapa?
Karena dirinya adalah diri kita, gembiranya adalah gembira kita. Bagi cinta
kasih pengorbanan adalah suatu kebahagiaan. Sebaliknya, ketidakmampuan
membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai atau dikasihi
adalah suatu penderitaan.
Daftar Pustaka
•
Kamus umum Bahasa Indonesia karya WJS. Porwadarminta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar